BAB 2
Asmaul Husna
Allah memberikan rezeki kepada siapa
saja yang dikehendakinya , baik kepada orang yang beriman maupun kepada orang
yang kafir. Kalian mungkin tidak dapat menghitung nikmat Allah yang
diberikan kepada kalian . Kata Ar-Razzaq diambil dari kata Razaqa atau
Rizq yang artinya rezeki.
Dalam al-Qur’an kata ar-Razzaq terdapat
dalam surat az-Zariyat ayat 58 : Artinya : “Sesungguhnya Allah Dialah Maha
pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” Ar-Razzaq adalah
Allah yang berulang-ulang dan banyak sekali memberi rezeki kepada mahluk-Nya.
Rezeki adalah segala pemberian Allah yang dapat dimanfaatkan. Setiap
makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT. Tetapi bukan berarti Allah
memberikannya begitu saja.
Manusia harus berusaha. Misalnya
agar kebutuhannya terpenuhi, maka manusia harus bekerja. Jaminan Allah terhadap
rezeki manusia, hewan dan tumbuhan berbeda-beda. Karena kebutuhan manusia
sangat banyak, maka manusia dianugerahi sarana yang lebih sempurna. Manusia
diberi akal, ilmu dan pikiran agar dapat memenuhi kebutuhannya. Rezeki bayi dan
orang dewasa pun berbeda. Bayi hanya menunggu makanan yang siap dan menanti
untuk disuapi. Sedangkan orang dewasa tidak demikian. Allah menyiapkan sarana
dan manusia diperintahkan mengolahnya.
Allah memberikan rezeki kepada hambanya
berupa tanaman dan hewan, tanaman mengambil makanan dari air , tanah mengambil
oksigen dari udara, matahari menyinari tanaman , tanaman menghasilkan biji-
bijian dan buah-buahan.
B. Al- Hamid Al-Hamid artinya Allah adalah Tuhan yang
Maha Terpuji.
Hanya Allah pemilik segala pujian.
Apa yang kita miliki semua pemberian dari Allah. Allah telah menciptakan
air dan makanan untuk mencukupi kehidupan hamba-hamba-Nya. Allah
menganugerahkan kita panca indera untuk menikmati indahnya alam yang diciptakan
oleh Allah.
Allah juga menciptakan udara untuk
bernafas. Allah pemilik segala yang ada di langit dan di bumi. Seperti
dalam firman Allah dalam surat as-Saba’ ayat 1 : Artinya : “Segala puji bagi
Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula)
segala puji di akhirat. dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.”
Ucapkan Alhamdulillah sebagai tanda rasa syukur dan pujian kepada Allah.
Karena semua kenikmatan hanya
berasal dari Allah. Hanya Allah saja yang maha terpuji. Allah tidak
menyukai orang yang selalu pamer dan ingin dipuji. Karena jika kita
beribadah karena ingin dipuji, berarti ibadah kita tidak ikhlas. Jika tidak
ikhlas akan terjerumus kedalam sikap ria (selalu ingin dipuji). Ikhlas
adalah beribadah karena mengharap ridha dari Allah semata.
C. As- Syakur Asy-Syakur artinya Allah yang Maha
Mensyukuri (yang berterima kasih).
Sebagai bukti bahwa Allah bersifat
asy-Syakur adalah Allah selalu memberi balasan kepada orang-orang yangberbuat
baik. Bahkan Allah melipatgandakan pahalanya. Orang yang selalu bersyukur atas
nikmat yang diberikan oleh Allah, maka Allah akan membalasnya dengan menambah
nikmat kepada orang tersebut. Oleh karena itu, kita harus meneladani sifat
tersebut. Kita harus berterima kasih kepada orang yang berbuat baik kepada
kita. Jika kita ditolong atau diberi sesuatu oleh orang lain maka ucapkanlah
terima kasih. Lebih baik lagi jika disertai dengan doa dengan mengucap
Jazakallahu khairan kasiran yang artinya semoga Allah membalas kebaikanmu.
Orang-orang yang tidak mau berterima kasih kepada orang lain sama dengan ia
tidak bersyukur kepada Allah SWT. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW. : مَنْ لمَ ْيَشْكُرِ
النَّاسَ لمَ ْيَشْكُرِ اللهَ Artinya : “
Barang siapa yang tidak berterimakasih kepada manusia berarti tidak bersyukur
kepada Allah” (HR. Ahmad dari Abu Hurairah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar